They're mine

Juni 04, 2013

aku yang terlalu harap banyak?

rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong dalam hatiku. tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa ajaib dan begitu luar biasa. entahlah, perasaan ini tumbuh melebihi batas yang kutahu.


aku menjadi takut kehilangan kamu. siksaan datang bertubi-tubi ketika kamu tidak berada disampingku. kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. nafasku tercekat ketika sosokmu hilang dari pandangan mata. salahkah jika kamu begitu kusukai?


tapi... entah, sikapmu tidak seperti sikapku. perhatianmu tak sedalam perhatianku. tatapanmu tak setajam tatapanku. adakah kesalahan diantara aku dan kamu? apakah kamu tidak merasakan apa yang aku rasakan?
kamu mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu tak pernah sibuk memikirkanku. aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta izin. meminta izin? memangnya aku siapa? kekasihmu?! bodoh! hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, ah sudahlah.


lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu. pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus, namun kau hempaskan dengan bulus. seberapa tidak pentingkah aku? apakah aku hanya persimpangan jalan yang selalu kau abaikan, yang selalu kau tinggalkan?
apakah aku tidak berharga dimatamu? apakah aku hanyalah boneka yang selalu menuruti aturanmu? aku tak bisa bicara banyak, juga tak ingin mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. aku tak berhak bicara tentang ini, jika kau terus tulikan telinga. aku tak mungkin bisa berkata rindu, jika berkali-kali kau ciptakan jarak yang semakin menjauh. aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawa namamu dalam percakapan panjangku dalam setiap doa.


terlalu banyak pertanyaan, aku muak sendiri. aku mencintaimu yang belum tentu mencintaiku. aku mengaggumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku.
mungkin... memang semua salahku. yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. yang bermimpi bisa menjadikan kamu lebih dari teman. tapi cinta itu tak harus memiliki katamu, kata seseorang di masa laluku pun seperti itu, aneh. aku mencintaimu tidak hanya sebagai teman, tapi juga sebagai seseorang yang begitu bernilai dalah hidupku.


namun, semua jauh dari harapku selama ini. mungkin, memang aku yang terlalu berharap banyak. akulah yang tak menyadari posisiku, dan tak menyadari letakmu yang sungguh jauh dari genggaman tangan. akulah yang bodoh. akulah yang bersalah!
tenanglah, tak usah terpaksa perhatikanku lagi. aku terbiasa tersakiti kok. tidak perlu basa basi, aku bisa sendiri. dan kamu, pasti tak sadar, aku berbohong jika aku begitu mudah melupakanmu.


menjauhlah. aku ingin dekat-dekat dengan kesepian saja, disana luka ku terobati. disana tak kutemui orang sepertimu, yang berganti-ganti topeng dengan mudahnya, yang berkata sayang dengan gampangnya...



aku bukan siapa-siapa dimatamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa. sebenarnya, aku juga ingin tahu, dimanakah kau letakan hatiku yang selama ini kuberikan padamu? tapi, kamu pasti enggan menjawab, dan tak mau tahu soal rasa penasaranku. siapakah seseorang yang telah beruntung karena memiliki hatimu? 






diperbaharui & ditulis ulang oleh Fitrie Amalia Dewi, created by dwitasari.